Pages

Friday, 16 January 2015

PORSENI IPNU-IPPNU TINGKAT ANAK CABANG SEBAGAI AJANG MENYIAPKAN KADER BERBAKAT NU KE TINGKAT LEBIH TINGGI

Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menyelenggarakan Pekan Olahraga Dan Seni (Porseni) IPNU-IPPNU Tahun 2014. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jum’at-Ahad / 28-30 November 2014 di MTs-MA Miftahul Huda Bulungan, diikuti oleh 16 Delegasi dari tingkat Pimpinan Komisariat (PK) MTs Sederajat, PK MA Sederajat, & Ranting, diantaranya adalah 5 Komisariat MTs Sederajat, 4 Komisariat MA Sederajat, dan 7 Ranting se-Kecamatan Pakis Aji.
Porseni IPNU-IPPNU di Kecamatan Pakis Aji kali ini terbilang baru kali pertama diselenggarakan setelah 2 kali masa kepemimpinan sebelumnya PAC Pakis Aji terbentuk, pasalnya sebelum Kecamatan Pakis Aji terbentuk, kepemimpinan Ranting dan Komisariat se-Kecamatan Pakis Aji tergabung didalam Pimpinan Anak Cabang Mlonggo sebelum akhirnya dipisah menjadi Kecamatan Pakis Aji sendiri.
Ada beberapa cabang lomba yang dilombakan dalam Porseni IPNU-IPPNU Anak Cabang Pakis Aji, diantaranya adalah Futsal, Volley, Bad Minton, Cerkas, Standup Comedy, Pidato Bahasa Jawa, Dan Paduan Suara. Semua cabang lomba tersebut dibedakan berdasarkan tiap tingkatan peserta, yaitu PK MTs Sederajat, PK MA Sederajat, dan Ranting.
Ketua MWC NU Pakis Aji, Drs. H. Ahmad Barowi, TM, M.Ag dalam sambutannya saat penutupan mengatakan “mendukung penuh seluruh kegiatan pelajar NU agar dapat meningkatkan bakat dan kemampuan mereka menjadi kader-kader NU dimasa mendatang”. Beliau juga berharap, tahun depan Pakis Aji sudah memiliki Gedung Olahraga sendiri mengingat begitu semangatnya antusias Pelajar NU mengikuti Porseni IPNU-IPPNU Tahun ini.
Nur Kholiq, S.Ag, mewakili tuan rumah MTs-MA Miftahul Huda Bulungan mengatakan pihaknya mendukung penuh seluruh kegiatan yang diadakan ditempatnya, segala sarana & prasarana mereka sediakan sebagai penunjang terselenggaranya Porseni tahun ini.
Akhir kegiatan, Porseni IPNU-IPPNU di Juarai oleh semua Kontingen dari Bulungan, dibawah ini adalah hasil dari Porseni IPNU-IPPNU Anak Cabang Pakis Aji Tahun 2014:
Tingkat Ranting:
- Juara Umum 1 => IPNU-IPPNU Ranting Bulungan
- Juara Umum 2 => IPNU-IPPNU Ranting Lebak
- Juara Umum 3 => IPNU-IPPNU Ranting Plajan
Tingkat Pimpinan Komisariat MTs Sederajat:
- Juara Umum 1 => MTs Miftahul Huda Bulungan
- Juara Umum 2 => SMPI Miftahul Huda Suwawal Timur
- Juara Umum 3 => MTs Matholibul Ulum Lebak
Tingkat Pimpinan Komisariat MA Sederajat:
- Juara Umum 1 => MA Miftahul Huda Bulungan
- Juara Umum 2 => MA Mamba'ul Ulum Mambak
- Juara Umum 3 => MA Matholibul Ulum Lebak
Pihak penyelenggara berharap dengan adanya Porseni di Tingkat Pimpinan Anak Cabang dapat menumbuhkan bakat minat pelajar NU serta menyiapkan generasi muda berbakat ke ajang yang lebih tinggi seperti  Porseni tingkat Pimpinan Cabang (PC) bahkan sampai Pimpinan Wilayah (PW) hingga Pusat. (FascalFF)





Saturday, 13 October 2012

Sejarah IPPNU

Logo IPPNU
IPPNU adalah salah satu Badan Otonom NU yang membidangi pelajar, santri dan remaja puteri NU. Dalam sejarahnya, kelahiran IPPNU di mulai saat wacana perlu adanya organisasi pelajar di kalangan Nahdliyat di angkat pada kalangan NU, terutama muslimat, fatayat, GP anshor, IPNU dan banom NU lainnya untuk membentuk tim resolusi IPNU puteri pada kongres I IPNU pada tanggal 28 Februari – 5 Maret 1955 yang di adakan di Malang Jawa Timur. Dimana selanjutnya disepakati bahwa peserta puteri yang hadir di Malang dinamakan IPNU puteri. Dalam suasana kongres, ternyata keberadaan IPNU puteri masih diperdebatkan dengan rencana semula menyatakan bahwa keberadaan IPNU puteri secara administratif menjadi salah satu departemen dalam organisasi IPNU. Namun, hasil musyawarah dengan pengurus PP IPNU telah membentuk semacam kesan eksklusifitas IPNU hanya untuk pelajar putera. Melihat hasil tersebut, pada hari kedua kongres, beberapa peserta puteri yang terdiri dari lima utusan daerah (Yogyakarta, Surakarta, Malang, Lumajang, dan Kediri) terus melakukan konsultasi dengan jajaran Badan Otonom NU yang menangani pembinaan organisasi pelajar yakni KH. Syukri Ghozali (PB. Ma’arif) dan Ny.Hj. Mahmudah Mawardi (PP. Muslimat), kemudian menghasilkan beberapa keputusan yakni :
  1. Pembentukan organisasi IPNU puteri secara organisatoris dan administratif terpisah dari IPNU
  2. Tanggal 2 maret 1955 M/8 Rojab 1374 H dideklarasikan sebagai hari kelahiran IPNU puteri
  3. Untuk menjalankan roda organisasi dan upaya pembentukan-pembentukan cabang selajutnya di tetapkan sebagai ketua yaitu Umroh Mahfudhoh dan sekretaris Syamsiyah Mutholib
  4. PP. IPNU puteri berkedudukan di Surakarta, Jawa Tengah
  5. Memberitahukan dan memohon pengesahan resolusi pendirian IPNU puteri kepada PB Ma’arif NU. Selanjutnya PB Ma’arif NU menyetujui dan mengesahkan IPNU puteri menjadi Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU)
Pada awalnya, sejak berdirinya IPPNU bernaung di bawah LP Ma’arif, namun sejak tahun 1966 melalui kongresnya di Surabaya, IPPNU berdiri sendiri sebagai salah satu Badan Otonom NU. Struktur kepengurusannya terdiri dari Pucuk Pimpinan di tingkat pusat, Pimpinan Wilayah di tingkat propinsi, Pimpinan Cabang di tingkat kabupaten/kota, pimpinan anak cabang di tingkat kecamatan dan Pimpinan Ranting di tingkat desa/kelurahan serta khusus untuk pondok pesantren, dan sekolah di namakan Komisariat.
Sejak tahun 1988 melalui kongresnya yang ke-9 di Jombang Jawa Timur (29-31 Januari 1988), kepanjangan IPPNU berganti menjadi Ikatan Puteri-Puteri Nahdlatul Ulama, karena harus menyesuaikan diri dengan Undang-Undang nomor 8 tahun 1985 tentang keormasan, yang melarang adanya organisasi pelajar di sekolah, kecuali OSIS.
Namun setelah Orde Baru tumbang , di saat kebebasan berpendapat dan berekspresi bisa diperoleh dengan mudah, singkatan itu dikembaikan lagi seperti saat kelahirannya. Melalui kongresnya yang ke-13 di Surabaya pada tanggal 18-22 Juni 2003, kepanjangan IPPNU kembali seperti semula menjadi Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama’.

Sejarah IPNU

Logo IPNU
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (disingkat IPNU) adalah badan otonom Nahldlatul Ulama yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan NU pada segmen pelajar dan santri putra.
IPNU didirikan di Semarang pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H/ 24 Pebruari 1954, yaitu pada Konbes LP Ma’arif NU. Pendiri IPNU adalah M. Shufyan Cholil (mahasiswa UGM), H. Musthafa (Solo), dan Abdul Ghony Farida (Semarang).
 
Ketua Umum Pertama IPNU adalah M. Tholhah Mansoer yang terpilih dalam Konferensi Segi Lima yang diselenggarakan di Solo pada 30 April-1 Mei 1954 dengan melibatkan perwakilan dari Yogyakarta, Semarang, Solo, Jombang, dan Kediri.
 
Pada tahun 1988, sebagai implikasi dari tekanan rezim Orde Baru, IPNU mengubah kepanjangannya menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama. Sejak saat itu, segmen garapan IPNU meluas pada komunitas remaja pada umumnya. Pada Kongres XIV di Surabaya pada tahun 2003, IPNU kembali mengubah kepanjangannya menjadi “Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama”. Sejak saat itu babak baru IPNU dimulai. Dengan keputusan itu, IPNU bertekad mengembalikan basisnya di sekolah dan pesantren.
 
Visi IPNU adalah terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
 
Untuk mewujudkan visi tersebut, IPNU melaksanakan misi: (1) Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi; (2) Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa; (3) Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan program perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya khaira ummah; (4) Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi.
 
Sebagai salah satu perangkat organisasi NU, IPNU menekankan aktivitasnya pada program kaderisasi, baik pengkaderan formal, informal, maupun non-formal. Di sisi lain, sebagai organisasi pelajar, program IPNU diorientasikan pada pengembangan kapasitas pelajar dan santri, advokasi, penerbitan, dan pengorganisasian pelajar.

Thursday, 8 March 2012

Kegiatan Penghijauan IPNU - IPPNU Ranting Bulungan


Upaya dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, tidaklah hanya mengandalkan pemerintah saja, namun lebih jauh masyarakat pun mempunyai peranan penting dalam upaya mewujudkan hal itu. Di antaranya yaitu dengan pola pendidikan melalui berbagai penyuluhan-penyuluhan terhadap masyarakat tentang pentingnya menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
Membangun kesadaran masyarakat yang mempunyai wawasan lingkungan yang luas merupakan “pilar” dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.

Inilah wujud nyata IPNU - IPPNU Ranting Bulungan dalam perkembangannya langsung terjun ke dalam lingkup masyarakat . . . .